Selasa, 12 April 2011

OUTBOUND BEASISWA DJARUM DI CIKOLE LEMBANG

Fortunately!
Saat ada teman-teman yang bertanya kepadaku mengenai bagaimana aku bisa mendapatkan beasiswa Djarum, aku selalu menjawabnya dengan kalimat seperti ini, semuanya karena “kebetulan”. Mengapa aku bisa menjawab dengan kata kebetulan? Alasanku hanya satu  karena aku kurang begitu berminat untuk mendaftarkan beasiswa tersebut tapi akhirnya aku dapat juga. Kurang berminatanku akan beasiswa ini karena banyak sekali kegiatan yang ditawarkan di beasiswa Djarum ini dengan embel-embel kegiatan yang ditawarkan lewat berbagai kegiatan soft skill dan leadership. Dan satu hal yang membuat saya malas untuk mengikuti beasiswa ini karena salah satu syaratnya adalah membuat tulisan yang berbentuk sharing pribadi mengenai rencana karir masa depan setelah lulus kuliah.
Namun, beberapa hari kemudian dalam hati kecilku ingin rasanya aku ikut mendaftarkan beasiswa Djarum karena uang beasiswanya lumayan besar. Akhirnya aku berniat untuk menemui ibu Setyandari selaku Wakaprodi. Sebelum pergi ke kantor untuk bertemu dengan ibu Setyandari, aku berpapasan dengan beliau. Beliau langsung menawarkan beasiswa Djarum kepadaku. “Cent, mau ikut beasiswa Djarum gak? Lumayan loh, selain dapat beasiswa kamu bisa ikutan kegiatan-kegiatan leadership-nya”. Aku pun menjawab, “Ya bu, saya mau ikut. Sebenarnya saya juga mau ke kantor ibu untuk bertanya-tanya tentang beasiswa ini’. Ibu Setyandari pun membalas ucapanku “Baik kalau begitu, sudah ada juga satu teman angkatanmu yang ikut mendaftar di beasiswa ini, yaitu Dorce. Oh ya jangan lupa, salah satu syarat untuk mendapat beasiswa ini kamu harus membuat tulisan sharing pribadi mengenai rencana karir masa depan setelah lulus kuliah di tulis di selembar kertas folio sebanyak 4 lembar. Sebelum kamu menyerahkan berkas-berkasnya ke WR3, Ibu mau membaca dulu sharing pribadi teman-teman yang mendaftar di beasiswa Djarum”. Aku pun menyanggupi permintaan beliau dan selang dua hari kemudian, aku pun telah menyelesaikan sharing pribadi tersebut dan ku kumpulkan hasil sharingku kepada beliau. Dua minggu kemudian saya dipanggil Ibu Setyandari, beliau mengucapkan selamat kepadaku karena aku lolos seleksi tahap I penerimaan beasiswa Djarum. Dan satu minggu kemudian, aku mengikuti berbagai test dan akhirnya lolos seleksi juga. Tepat pada tanggal 1 November 2010, aku mendapatkan sertifikat atas terpilihnya sebagai penerima beasiswa Djarum angkatan 2010/2011.

Dare to be a Leader
Dare to be a Leader itulah tema outbound yang diselenggarakan oleh PT. Djarum untuk beswan Djarum (beswan: sebutan untuk penerima beasiswa Djarum) pada tanggal 27-29 Januari 2010. Outbound kali ini dilaksanakan di Cikole Lembang, di sebuah hutan pinus. Peserta outbound berjumlah 120 orang. Berbagai mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai suku bangsa dan berbagai universitas berkumpul bersama di sebuah hutan pinus selama tiga hari untuk menjalani kegiatan leader ship yang dikemas dalam kegiatan outbound. Dalam acara ini didampingi oleh instruktur outbound profesional yaitu Zone 235.
          Suara sirene meraung-raung memecah kesunyian suasana pagi di hutan pinus Cikole Lembang, suara teriakan instrukur upacara membuat semua beswan Djarum yang sedang berada di camp berlari menuju lapangan yang sudah tersedia untuk segera memulai upacara pembukaan. Roni Aprilyanto, instruktur sekaligus direktur Zone 235 menjadi pembina upacara pembukaan ini. Isi upacara pembukaan ini membahas mengenai tata aturan yang berlaku selama 3 hari 2 malam dalam menjalani outbound serta sambutan dari manajer PT Djarum. Suasana upacara terlihat sungguh khidmat terlebih saat beswan Djarum menyanyikan lagu nasional yang berjudul Satu Nusa Satu Bangsa. Secara simbolis senapan pun ditembakkan oleh seorang instruktur sebagai tanda bahwa outbound sudah saatnya dimulai.
          Hari pertama, semua beswan bangun pada pukul 05.00 WIB. Semua beswan melakukan senam pagi dan lari pagi mengelilingi komplek hutan pinus yang dijadikan tempat outbound. Olahraga pagi berlangsung selama dua jam, kemudian dilanjutkan dengan sarapan pagi. Pada hari ini permainan yang harus diselesaikan oleh para beswan Djarum ialah mengenai permainan ketinggian. Dalam permainan ini lebih difokuskan pada keberanian individu. Terdapat sekitar 8 permainan ketinggian yang harus diselesaikan oleh para beswan. Flying fox, jembatan tali satu, jembatan tali dua, jembatan tali tiga, human jump, wall climbing, itulah jenis-jenis permainan ketinggian yang cukup memacu adrenaline. Satu permainan yang membuat saya cukup mengesankan adalah jembatan tali dua. Permainan tersebut memaksa seseorang untuk berani menyeberangi jurang dengan ketinggian tebing sekitar 10 meter. Yang lebih mengerikan ketika menyeberang tali. Saat menyeberang badan akan tertiup angin maka otomatis pohon yang dijadikan pengait tali pengaman ikut bergoyang dan menyebabkan sulit untuk menjaga keseimbangan. Permainan ini cukup memacu adrenaline dan kepuasan setelah menyeberang jembatan tali dua ini sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.
          Malam hari di hari pertama, terdapat acara caraka malam. Caraka malam adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi hutan pinus secara individu. Dalam caraka malam, beswan tidak diberi bekal lilin atau penerangan lainnya akan tetapi beswan berjalan dengan panduan tali yang dikaitkan pada setiap pohon pinus sebagai petunjuk arah. Beswan dituntut untuk menghafalkan kalimat kunci yang natinya disampaikan pada pos akhir. Memang dalam kegiatan ini sungguh menantang karena pada acara caraka malam turun hujan. Bagiku kegiatan ini sungguh melatih mental keberanian kita dalam melangkah maju sampai pada pos akhir. Kunang-kunang dan hewan-hewan malam lainnya terkadang membuat bulu kuduk merinding saat melewati tantangan ini.
          Pada hari kedua, para beswan melakukan senam dan lari pagi. Pada hari kedua ini, semua permainan yang disediakan kali ini sangat membutuhkan team work yang solid. Harus ada yang bersedia dipimpin dan memimpin. Karena hal itulah yang digunakan sebagai kunci keberhasilan. Contoh permainan yang terdapat pada hari kedua adalah jembatan kayu, spider web, perahu pipa, folding carpet, paint ball dan masih banyak permainan lainnya lagi. Permainan yang paling mengesankan bagiku adalah saat bermain paint ball. Dalam permainan ini kita beradu strategi tempur untuk mendapatkan satu bendera. Dengan menggunakan alat tembak yang beramunisikan peluru tablet. Dalam peluru tablet diisi dengan sejenis cat tembok. Cukup seru dan menantang dalam permainan ini. Pengalaman bermain paint ball adalah pengalaman pertama saya yang cukup membuat saya berkesan. Rasa sakit karena tertembak pun menjadi tak terasakan karena aku dan teman-teman beswan lainnya bermain dengan perasaan senang.  
          “Baktikan diri, untuk bangsa. Ikrarkan satu tekad kebersamaan. Ulurkan tangan untuk menolong sesama. Dengan kebahagiaan kita semua”, itulah sepenggal lirik lagu yang terdapat dalam hymne beswan yang dinyanyikan oleh para beswan Djarum pada malam hari di hari kedua. Pada malam kali ini terdapat acara pentas seni. Djarum mengundang group akustik indie yang berasal dari Bandung untuk mengisi acara malam pentas seni. Kemeriahan dan luapan emosi terlihat dari para beswan. Luapan emosi ini terlihat saat acara api unggun di akhir acara, tampak beberapa beswan putri yang menangis karena hari ini adalah malam terakhir. Mungkin mereka menangis karena esok paginya mereka harus berpisah dengan beswan lainnya serta para instruktur.
          Sang Surya mulai terbit di ufuk utara sembari kicauan burung mewarnai indahnya suasana di pagi hari. Tak terasa dua hari telah berlalu dan kini saatnya para beswan kembali ke tempat mereka masing-masing. Acara outbound ditutup dengan upacara penutup. Saat upacara penutupan, terdapat beberapa media elektronik dan media cetak nasional yang meliput kegiatan kami. Secara simbolis suara tembakan peluru menutup serangkaian acara outbound. Akhirnya aku dan teman-teman beswan Yogyakarta kembali ke kota Gudeg dengan berbekal sejuta pengalaman yang sangat bernilai harganya.
Change, challenge and competition
Permainan-permainan yang disajikan oleh instruktur Zone 235 dalam acara outbound Djarum bukanlah permainan biasa. Berbagai permainan yang diberikan sarat akan makna dan nilai hidup jika kita mau berefleksi. Semua permainan yang diberikan ibarat dunia kerja yang akan kita hadapi nanti. Bagaimana kita bisa menyelesaikannya secara cepat, tepat, dan tanggung jawab tergantung pemainnya. 
 Bagiku, pendidikan yang kita dapatkan dibangku kuliah (hard skill) tidak cukup kita gunakan sebagai bekal di dunia kerja yang akan kita jalani di masa depan. Kita perlu mengasah keterampilan-keterampilan lainnya yang mungkin tidak kita dapatkan serta merta dibangku kuliah seperti, sikap empati, tanggung jawab, percaya diri, mampu memimpin dan dipimpin, serta tegas dan cepat dalam mengambil keputusan (soft skill).
Pendidikan karakter tidak bisa ditanamkan hanya dengan teori-teori saja, namun harus diuji dalam bentuk simulasi asah kemampuan individu dan kerjasama secara langsung. Dengan menerapkan soft skill dalam kehidupan nyata, maka pastilah seseorang mampu survive menghadapai perubahan (change), tantangan (challenge), dan kompetisi (competition) di dunia yang semakin global.

         
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar